PATAH yang Berkah
Hai, masih semangat untuk baca celotehan anak remaja😱? maaf. ibu-ibu kekinian maksudnya😆 Baiklah, seperti janji saya di story whatsApp, bagi yang baca sih, kalo cuma di diemin aja kayak seonggok status yang tak ada gunanya, tidak apa-apa, aku santuy😪. Jadiiiii, awal mulanya kenapa bisa suka dulu deh sama puisi, karena menurutku puisi itu sakral, dituliskan dalam hal yang sederhana dengan rasa yang luar biasa, kenapa sakral karena kayak kita mau dipinang seorang laki-laki, DEG-DEGAN, sama halnya kayak saya pas lagi nulis puisi, DEG-DEGAN takut yang bacanya itu ga ngerti, walaupun puisi itu udah dikemas sepuitis mungkin, tapi karena pembaca tidak paham jadi terkesan biasa-biasa saja, padahal susah payah nulisnya, bukan begito?😚 Kebermulaan suka nulis puisi itu sejak masa putih biru, walaupun masih ada bubuk-bubuk cintanya, tapi nulis puisi jadi rutin dilakukan sampai duduk di bangku SMA dan sampai saat ini, jujur saja waktu yang paling mudah untuk mengabadikan kata-kata itu ...